--> Santo Yustinus, Martir | LITURGI GEREJA

Thursday, May 26, 2022

Santo Yustinus, Martir

| Thursday, May 26, 2022

Yustinus lahir di Palestina sekitar tahun 100. Ia terpelajar dan menjadi Dosen filsafat. Dia tertarik pada makna hidup dan mengapa dunia dan manusia ada. Yustinus belajar dan mengajar tentang para filsuf besar pada zamannya, tetapi tidak ada yang masuk akal baginya sampai dia mengikuti nasihat seorang bijak yang menyuruhnya untuk mempelajari Perjanjian Lama, terutama tulisan para nabi yang meramalkan kedatangan Kristus.

Yustinus kemudian mulai belajar tentang ajaran Yesus. Dia percaya bahwa Kekristenan adalah jawaban atas semua pertanyaannya. Yustinus dibaptis dan menjadi Filsuf Kristen pertama. Dia membuka sekolah studi Kristen di Roma. Dia tidak mengajar tentang Kristus dari buku manapun. Sebaliknya, ia menggunakan ajaran para Rasul yang dibagikan oleh komunitas Kristen satu sama lain secara lisan karena Perjanjian Baru belum ditulis. Dia juga mengandalkan teladan dari anggota komunitas Kristen, terutama para martir.

Kita berutang besar kepada Yustinus karena menjadi orang pertama yang menulis tentang mengapa dan bagaimana komunitas Kristen beribadah. Beberapa dari tulisannya masih ada sampai sekarang dan itu adalah harta karun yang membantu kita memahami Gereja mula-mula.

Yustinus ditangkap karena menjadi seorang Kristen selama penganiayaan yang terjadi di bawah Marcus Aurelius. Dia menolak untuk mempersembahkan korban kepada dewa-dewa pagan yang disembah oleh orang Romawi dan dieksekusi sekitar tahun 165 bersama enam orang Kristen lainnya.

Gereja menghormati Yustinus sebagai orang suci. Dia membantu kita untuk memahami bahwa hanya iman kita kepada Yesus yang memberi makna bagi hidup kita. Dua karunia yang diberikan Roh Kudus kepada kita saat Pembaptisan, yaitu hikmat dan pengertian, menguatkan kita dalam kasih Kristus dan mengilhami kita untuk membagikan kebenaran tentang Yesus kepada orang lain. Kita dapat berdoa kepada Santo Yustinus dan memintanya untuk membantu kita percaya dan menghayati kebenaran iman kita.

Related Posts

No comments:

Post a Comment