--> Doa Syukur Agung I (Part III) | LITURGI GEREJA

Sunday, March 6, 2022

Doa Syukur Agung I (Part III)

| Sunday, March 6, 2022

 Bait kedua - Doa permohonan demi kepentingan gereja dan untuk kepentingan person tertentu


Demi Kepentingan Gereja

 Kami mempersembahkan kepada-Mu, pertama-tama untuk Gereja-Mu yang kudus dan katolik. Semoga Engkau memberikan kepadanya damai, perlindungan, persatuan dan bimbingan di seluruh dunia, bersama hamba-Mu Paus kami …”

Sesudah doa permohonan menerima persembahan,  kini permohonan ditujukan untuk kepentingan Gereja dan dunia. Imam memohonkan damai, perlindungan, persatuan dan bimbingan. Mendoakan gereja merupakan ciri khas umat kristian sejak gereja perdana; baik Ritus Barat maupun Ritus Timur. Doa ini menunjukkan perkembangan dan kedalaman iman akan Allah.



Kata katolik dalam doa ini tidak sama boleh dimengerti sebagai satu isntitusi. Secara harafiah katolik berarti berarti umum atau universal, namun dalam doa ini tidak menunjukkan universalitas.

Sebelum Kekristenan menjadi dua yakni: katolik dan protestan, kata katolik tidak dimengerti sebagai institusi. Istilah katolik sendiri sudah dikenal sejak abad ke-3 untuk menunjuk Gereja para Rasul yang sedang berjuangan merajut persatuan. Kita ketahui pada masa itu mulai muncul sekte atau tokoh yang tidak berakar pada ajaran Rasul, misalnya Nestorius dan Arius.

Kata katolik ini dipakai untuk membedakan Gereja para Rasul dari sekte atau aliran tersebut. Istilah itu mengandung ajaran doktrinal atau ortodoksi (keaslian dan originalitas) ajaran para rasul. Jadi kata katolik hendak menunjukkan kesatuan Gereja para Rasul, ajaran yang benar (ortodoksi ajaran para rasul) dan membedakan mereka dari sekte lain.

Di dalam bait ini imam memohonkan: damai, perlindungan, persatuan dan bimbingan kepada seluruh dunia. Dalam teks Latin dipakai  custodire berarti perlindungan, pacificare artinya menciptakan kedamaian. Damai yang dimaksud adalah keseluruhan berkat Allah yang mendatangkan kesejahteraan dan damai mesianis; damai yang mengalir dari keselamatan di dalam Kristus. Berkat messianis ini ditujukan kepada seluruh dunia.

DSA I menyebutkan paus, para uskup, dan semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik”. Siapakah yang dimaksud dengan orang yang beriman secara ortodok yang menjaga iman katolik dan apostolik? Ada yang berpendapat bahwa mereka itu adalah para uskup dalam kesatuannya dengan uskup di Roma, ada yang mengatakan semua umat beriman yang telah dibaptis.

Selain mendoakan gereja, mendoakan orang-orang yang mengabdikan dirinya bagi gereja merupakan tradisi kekristenan.  Para uskup  bertugas untuk memelihara kesatuan umat beriman dan mengajarkan iman yang benar.

Kesatuan iman dan kesatuan para uskup menunjukkan kesatuan gereja. Mengajar dan memelihara iman sangat penting bagi kesatuan dan kelanggengan gereja. Hal itu sudah disadari sejak perkembangan awal gereja. Kesatuan gereja di bawah bimbingan para Uskup sudah mendapat perhatian sejak awal perkembangan kekristenan. Jadi yang dimaksud dengan ”semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik” para pemimpin gereja Paus dan para uskup dan semua orang yang berjuang untuk persatuan dan kesejahteraan gereja.

Sampai abad ke-5 gelar paus sinonim dengan uskup. Artinya frase “paus kami” praktisnya sama dengan menyebut “uskup kami” di dalam wilayah atau keuskupan masing-masing. Sejak abad ke-6 gelar paus dikhususkan bagi Uskup Roma. Sejak itu paus disebutkan pada urutan pertama kemudian uskup lokal.

Demi Kepentingan Person Tertentu

 “Ingatlah ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu …. yang meminta doa kami, dan semua orang yang berhimpun di sini

Pada bait kedua secara khusus diberi ruang untuk  mendoakan person secara khusus, yaitu orang yang meminta doa, kemudian umat yang berhimpun dan imam sendiri.

Pada awal perkembangan kekristenan, ada kebiasaan untuk mencatat nama orang yang akan didoakan dalam perayaan ekarsiti. Nama itu dicatat dalam buku khusus disebut dyptiks (Yunani). Menulis nama dalam dytiks merupakan satu bentuk pengakuan publik terhadap militansi atau ortodoksi iman orang tersebut. Tradisi ini masih diteruskan dalam Ritus Timur, terutama Eropa Timur.

Perhatikanlah hamba-hamba-Mu”; hamba (latin: famula  artinya hamba atau pelayan. DSA memakai istilah yang biasa dipergunakan dalam keluarga. Dalam teks disebutkan bahwa Allah mengenal iman mereka, yakni hamba-hamba itu; pelayan yang beriman kuat tentu dicintai oleh tuannya.

Tujuan doa permohonan adalah untuk “keselamatan jiwa-jiwa” (pro redemptione animarum suarum), dan untuk “harapan akan keselamatan” (pro spei salutis). Doa ini mengingatkan kita pada surat Paulus kepada umat di Tessalonika dan di Roma: mengenakan senjata iman, kasih dan memakai ketopang pengharapan akan keselamatan (1 Tes. 5:8), “kita diselamatkan dalam pengharapan” (Rm.8:24).

Kalimat “bagi mereka kurban ini kami persembahkan kepada-Mu” ditambahkan sekitar abad ke-9. Ide dasarnya adalah seseorang memperoleh keselamatan dari perayaan ekaristi, meskipun dia tidak hadir, tetapi dia harus meminta doa kepada imam. Inilah cikap bakal praktek intensi misa.

Related Posts

No comments:

Post a Comment